Manasik Haji Ceria di Medina Bilingual Pre School

Banda Aceh – Hari ini selasa (12/9/2017), TK Medina Bilingual Pre School terlihat berbeda, setiap sudut sekolah sudah di sulap menjadi Mekkah dan Madinah, setiap ruangan dan sudut halaman terlihat di tempeli dengan nama – nama tempat untuk melaksanakan rukun haji, misalnya halaman depan diberi nama bandara King Abdul Aziz, Dzul Hulaifah, Arafah, Shafa-Marwah, jumrah Ula-Wustha-Aqabah, dan tak lupa di lengkapi Kakbah yang berdiri tegak di halaman sekolah.

Bunda – bunda guru berpakaian serba putih siap menyambut anandanya yang menjadi jamaah haji pada hari ini yang juga berpakaian serba putih bagi murid perempuan dan kain ihram bagi murid laki laki. Tidak ketinggalan pihak sekolah ikut menyiapkan tas haji bagi masing – masing siswa yang sudah lengkap dengan identitas mereka.

Para siswa terlihat seolah para jamaah haji sungguhan. Untuk menambah rasa khusyuk dalam pelaksaan sekolah memutarkan talbiyah yang terdengar ke seluruh sudut sekolah.

Acara ini di gelar untuk memberikan pengalaman spritual ananda pada rukun islam yang ke lima itu.

“Kegiatan manasik haji ini kita gelar agar ananda berpengalaman terlibat langsung mengerjakan ibadah rukun islam yang ke 5 sedini mungkin, juga mengetahui cerita – cerita di balik pelaksaan rukun haji, ya dengan cara terlibat langsung pada pelaksanaan manasik haji ini, karna cara paling efektif mengajarkan anak adalah dengan melibatkan mereka langsung dengan kegiatannya.” Ucap Kepala Sekolah, bunda Dhyla.

Kegiatan manasik haji ini berlangsung dengan lancar dan ceria . Para siswa mengikuti rangkaian haji dengan antusias dan semangat, terlihat sangat lucu dan menggemaskan saat ananda melakukan thawaf, sa’i dan melempar jumrah, di sela takbir sesekali terdengar suara tawa dari mulut mungil mereka.

Anak – anak juga berkesempatan untuk minum dan membasuh muka dengan air zam-zam. Sekolah sudah menyiapkan beberapa liter air zam – zam agar kegiatan ini berlangsung se real mungkin. Sebelum minum air zam – zam ananda di bimbing untuk membaca doa minum air zam – zam terlebih dahulu.

Kegiatan Di akhiri dengan tahalul dan membayar Dam, ananda begitu tertib dan khusyuk saat rambut mereka di gunting.

“selamat, sudah sah hajinya”, ucap bunda guru, siswa langsung tersenyum bahagia dan bangga saat mendengar ucapan itu dari bunda gurunya. Setelah tahalul ananda di bimbing untuk membayar Dam. Pada hakikatnya membayar Dam ini di lakukan oleh jamaah haji yang melakukan pelanggaran saat melaksanakan rukun haji, namun pada kegiatan manasik haji ini bunda guru dan wali siswa berkerja sama melengkapi tas haji siswa dengan sejumlah uang untuk si masukkan ke dalam kotak Dam yang sudah di siapkan oleh sekolah.

“Setiap siswa memasukkan uang ke dalam kotak Dam, dan kami selalu memberi pengertian bahwa saat menunaikan haji kelak ananda dapat disiplin dan detail dalam melaksanakan setiap rukunnya, walaupun kami menyadari bahwa ananda belum sepenuhnya mengerti kalimat ini, tapi kami yakin suatu saat nanti, saat mereka akan berhaji mereka akan mengingat memory ke pengalam pertama mereka belajar haji”. Ucap bunda Dhyla.

 

Facebook Comments