Warga Dukung Pelaksanaan PENAS KTNA ke – XV

Banda Aceh – Dalam rangka shearing teknologi tepat guna disektor pertanian dan nelayan maka untuk mencapai tujuan tersebut membutuhkan kerja keras dari semua, terutama pemerintah dalam hal ini dinas-dinas lingkup pertanian untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh petani dan nelayan selama ini. Apalagi tujuan akhir pembangunan pertanian dan nelayan yang dilaksanakan harus dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat di provinsi Aceh ini.

“Jadi oleh karena itu, sebagai tuan rumah kita memastikan warga kota benar-benar mendukung dan antusias menyambut Pekan Nasional KTNA ke – 15 ini,” ujar Walikota Banda Aceh melalui Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik, Ir. Syukri M.Si, Kamis (13/4).

Tentunya kata Syukri, Pemko harus mencari alternatif pemecahan persoalan sebagai upaya mengoptimalkan sumber daya yang ada. Salah satu caranya adalah dengan keikutsertaan masyarakat dengan perannya masing-masing dalam Penas KTNA tersebut.
Untuk itu, ia pun mengimbau kepada Kontak Tani dan Nelayan yang mengikuti Penas KTNA ke XV tahun 2017 agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk memikirkan bersama program-program yang bisa membantu petani dan nelayan mengembangkan modal usahanya, kemampuan dan keterampilan mereka.

Syukri juga meminta agar warga menjaga kekompakan dan kebersihan kota dan lingkungan dengan baik. Konon lagi Penas ini merupakan event nasional, yang diikuti sekitar 35 hingga 40 ribu peserta dari seluruh Indonesia sehingga kita  harus dapat menjaga nama baik.

Disamping itu, ia juga mengimbau agar warga menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya, untuk mengangkat nama baik kota Banda Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat islam.
Event tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman di bidang rumpun pertanian dengan peserta dari daerah lain, sehingga mendapatkan teknologi atau pengetahuan baru.

Selain kegiatan perlombaan dan pameran komoditas, Penas KTNA ini merupakan ajang pertemuan para petani/peternak dan nelayan dari seluruh Indonesia, sehingga diharapkan peserta dari Kota Banda Aceh dapat berbagi pengalaman dan pegetahuan dengan peserta dari daerah lain.
“Sekiranya teknologi ini cocok maka dapat kita adopsi untuk memajukan sektor pertanian, nelayan dan peternakan daerah ini,” ujarnya.

Apa yang sekiranya cocok dikembangkan di Aceh hendaknya teknologi itu dapat dikembangkan di Kota Banda Aceh yang menyandang predikat kota Madani ini. (TA)

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *